- Evaluasi digunakan untuk melihat apakah hasil rancangan dengan proses uji coba sistem yang telah dibuat sesuai dengan permintaan pengguna (user).
- Proses ini tidak dikerjakan dalam satu fase proses peancangan tetapi melalui perancangan dengan prinsip life cycle, dengan hasil dari evaluasi dikembalikan untuk memodifikasi perancangan.
Tujuan evaluasi
Ada 3 tujuan utama dari evaluasi, yaitu :
- Melihat seberapa jauh sistem berfungsi.
Desain sistem memungkinkan user melakukan tugas yang dibutuhkan dengan lebih mudah. Ini tidak hanya membuat fungsionalitas yang sesuai ada di sistem, tetapi membuat mudah dicapai oleh user, user dapat melakukan aksi untuk melakukan tugas. Juga mencakup kasesuaian penggunaan sistem terhadap harapan user pada tugas tersebut. Evaluasi pada tahap ini meliputi pengukuran unjuk kerja dari user pada sistem, untuk melihat keefekifan sistem dalam mendukung tugas.
- Melihat efek interface bagi pengguna.
Ini mencakup pertimbangan aspek dari kemudahan sistem dipelajari, usability dan perilaku user. Penting juga untuk mengindentifikasikan area desain yang berlebih dari user, dengan menggunakan sejumlah informasi yang berlebih.
- Mengindentifikasi problem khusus yang terjadi pada sistem ketika menggunakan konteks yang diinginkan menyebabkan hasil yang tidak diinginkan, atau terjadi kekacauan diantara user. Ini tentunya berhubungan dengan usability dan fungsionalitas dari desain (bergantung pada sebab masalah). Tujuan ini merupakan aspek negative dari desain.
Jenis-jenis Evaluasi
Ada 2 jenis utama dari evaluasi, yaitu yang dilaksanakan pada kondisi laboratoriumdan yang dilaksanakan pada lingkungan kerja atau ‘lapangan’.
- Dalam kondisi percobaan (Laboratorium)
- Dalam kondisi lokasi sebenarnya
- Participatory desain (desain partisipasi)
Sumber :
Agushinta, D dan Ida, A, Y, P. 2007. INTERAKSI MANUSIA dan KOMPUTER. Jakarta : Universitas Gunadarma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar